Akan tetapi apa yang terjadi di Kota Palu Sulawesi Tengah?
Karena ibunya terlambat pulang ke rumah dan belum sempat menyiapkan makan siang, dua anak gadis SR (siswi kelas X) dan AL (siswi kelas VIII) tega mengoroyok dan menganiaya AF, ibu kandungnya sendiri. Akibat pemukulan itu AF menderita luka serius di bagian wajahnya (Radar Sulteng, 2 April 2010).
Entah kenapa ibunya, yang berprofesi sebagai guru SD di Kota Palu, hanya mencoba menutupi kejadian ini. Akan tetapi rekan-rekan guru AF yang mengetahui kejadian tersebut melaporkan kedua anak tersebut ke POLRESTA Palu. Mereka melaporkan kejadian tersebut agar anak-anak itu tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Keduanya akhirnya menjalanin pemeriksaan di kantor polisi. Sepanjang pemeriksaan keduanya hanya tertunduk menjawab pertanyaan yang diajukan polisi.
Karena tidak ada keberatan dari korban, akhirnya kedua anak tersebut akhirnya dibebaskan dengan catatan tidak akan mengulangi lagi lagi perbuatan yang dengan sengaja menyebabkan orang lain terluka, apalagi ibunya sendiri.
Naudzu billah min dzalik......betapa pemaaf dan sabarnya ibunya.
Tapi sikap itu bisa menjadi tanda tanya bagi kita. Apalagi kalau dilihat dari segi pendidikan. Begitukah cara ibunya mendidik anaknya, dengan memanjakan? wallaualam bi sawab, kita tidak tahu. Itu urusan rumah tangga orang lain.
No comments:
Post a Comment