Kayaknya lebih berharha harta benda daripada anak yang nantinya menjadi penerus perjuangan dan pelanjut sejarah. Sungguh sangat memperihatinkan.
Anehnya lagi, malah kebanyakan orang tua sekarang lebih bangga anaknya kalau bisa berpenampilan keren, berpakaian ngetren, bergaya bintang film ala barat daripada berperilaku santri yang berakhlaq mulia dan khusyu' dalam beribadah. Ia merasa susah kalau anaknya tidak bisa mengikuti gaya dan model yang ngetren di kampungnya. Kalau tidak mengikuti model seakan merasa terhina dan ketinggalan zaman.
Pada zaman sekarang ini banyak orang tua tidak akan merasa bangga bila anaknya menjadi pembaca terbaik Al Qur'an, menjadi seorang hafizh atau hafizhan, aktif berjama'ah ke masjid, atau menjadi ahli agama, mampu membaca kitab kuning, menjadi pemimpin pesantren atau organisasi keagamaan. Orang tua sekarang baru merasa bangga kalau anaknya menjadi juara lomba karaoke, fashion show, joget, dansa, idol-idol....dan kalau menjadi besar nanti menjadi pegawai dengan jabatan tinggi, direktur perusahaan negara dengan mobil dan rumah mewah. Masalah agama, keimanan, ketaqwaan, akhlakul karimah itu urusan belakangan, nanti saja kalau sudah pensiun atau sudah tua, saat menanti ajal. Sekarang yang penting bisa hidup senang, punya rumah mewah bagai istana, mobil yang termodern dan segala kebutuhan tersedia. Meskipun diperoleh dengan cara tidak benar, seperti menilap pajak dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment