Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!
Marilah kita selalu bertaqwa kepada Allah SWT, baik di dalam keadaan sepi maupun di dala keadaan ramai. Jangan hanya di dalam keadaan ramai saja kita bertaqwa. Sebab taqwa seperti ini berarti tidak murni karena Allah. Begitu pula janganlah hanya bertaqwa di dalam keadaan sepi saja., sebab dalam keadaan ramai justru kita dituntut untuk bertaqwa. Maka sesungguhnya bertaqwa kepada Allah itu merupakan penjagaan dan benteng dari kemurkaan Allah Ta’ala.
Sidang Jum’ah yang berbahagia.
Sebentar lagi bulan Januari akan datang kepada kita. Yaitu bulan dimana permulaan tahun baru Miladiyah akan dimulai. Artinya kita akan sampai kepada tahun baru lagi, yaitu tahun 2011 yang harus dihadapi dengan hati-hati seraya berpedoman dengan pengalaman-pengalaman pada tahun lampau. Segala amal perbuatan tahun lalu yangtidak patut hendaknya dijauhi dan dihindari. Selanjutnya bersiap-siap memulai babak baru yang harus bisa diwarnai dengan perilaku yang baik serta terpuji dan menguntungkan. Itulah langkah kita didalam setiap memasuki tahun baru. Mengadakan intropeksi diri pada diri kita sendiri serta mengevaluasi semua perbuatan tahun lampau untuk diperbaiki pada tahun berikutnya. Sehingga dengan demikian semakin tua umur kita semakin baik dan sempurna amal kita. Begitulah tujuan hidup dari tahun ke tahun, diberi umur panjang dengan disertai amal yang baik.
Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Shafwan dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah saw telah bersabda :
Artinya :
Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan bagus amalnya. (HR.Tirmidzi).
Sidang Jum’ah yang berbahagia!
Tetapi sebahagian besar orang yang menyambut datangnya tahun baru malah digunakan sebagai kesempatan untuk maksiat sepuas-puasnya. Di hotel-hotel, gedung-gedung pertemuan atau ditempat-tempat ramai lainnya diselenggarakan bermacam-macam acara yang berbau dengan kemaksiatan. Dansa-dansa, mabuk-mabukkan, berjoget, dan main dero semalam suntuk adalah hal yang biasa dilakukan setiap menyambut tahun baru masehi. Semua itu adalah keliru, bahkan sangat-sangatlah keliru dan sesat. Karena kebiasaan-kebiasaan seperti diterangkan di atas adalah perilaku orang-orang Nasrani, orang-orang Kristen, orang-orang yang kafir, orang-orang yang hanya haus kemewahan dunia tanpa mengingat kehidupan di akhirat. Mereka telah berbuat dosa sementara mereka telah diberi kenikmatan berupa tambahnya umur sehingga bisa mengenyam kehidupan di tahun baru. Semestinya mereka bersyukur, bukannya berbuat seperti orang kufur.
Ingatlah, wahai kaum muslimin akan ancaman Allah terhadap orang-orang yang berbuat dosa, apalagi sampai mengingkari kenikmatannya. Allah telah berfirman :
Artinya :
Dan tinggalkan dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang melakukan dosa, kelak akan diberi pembalsan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (Al An’am:120)
Dan Allah juga mengancam kepada orang-orang yangtidak tahu mensyukuri nikmaynya, bahkan mengingkarinya. Allah telah berfirman :
Artinya :
Jika engkau bersyukur, niscaya Aku tambahkan bagimu kenikmatan. Dan jika engkau ingkar, ingtlah siksa-Ku amatlah pedih. (Ibrahin:7)
Sidang Jum’ah yang berbahagia!
Lalu bagaimanakah tindakan kita memasuki tahun baru nanti? Sebagai orang muslim yang bukan hanya mementingkan kehidupan dunia saja, tapi juga kehidupan akhirat, maka tindakan kita di dalam memasuki tahun baru ialah :
1. Bercermin pada kehidupan yang baru saja kita lalui di tahun sebelumnya. Jika ternyata pada tahun sebelum ini kita banyak berbuat kesalahan maka tahun mendatang kita harus mengubah sikap untuk berbuat kebajikan-kebajikan sebanyak-banyaknya. Tersebut dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah saw telah bersabda :
Artinya :
Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana kamu berada, dan ikutilah perbuatan jahat dengan kebaikan, maka kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang baik.
2. Bilamana dalam masalah keduniaan pada sebelumnya kita mengalami kemunduran, maka carilah sebab kemunduran itu. Lalu cari cara baru yang sekiranya dapat mendatangkan kemajuan. Janganlah kemunduran pada tahun sebelumnya membuat putus asa. Sebab putus asa di dalam mengharap rahmat Allah dan pertolongan Allah dilarang dalam Islam. Allah berfirman :
Artinya :
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah kecuali kaum yang kafir. (Yusuf : 87)
3. Memperbanyak rasa syukur kepada Allah bilamana di dalam tahun yang baru dilalui itu memperoleh banyak kemajuan, baik dalam masalah duniawi maupun ukhrawi. Janganlah apa yang dicapainya selama ini lalu membuat lupa daratan, sehingga dalam tahun berikutnya lalu berlaku sombong, atau membangga-banggakan apa yang telah dicapainya selama ini. Ingat Qarun yang telah dilaknat Allah karena berlaku sombong berkat keberhasilannya didalam perniagaannya yang membawa dirinya semakin kaya. Padahal sebenarnya apa yang telah dicapainya itu semata adalah anugerah Allah.
Perhatikan firman Allah :
Artinya :
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al Maidah : 6)
Sidang Jum’ah yang berbahagia.
Dari semua uraian diatas, maka tahulah kita bagaimana seharusnya tindakan setiap muslim didalam memasuki tahun baru. Kita tidak perlu meniru orang kafir yang berfoya-foya didalam menyambut datangnya tahun baru. Datangnya tahun baru bagi kita akan mengisi lembaran-lembaran hidup baru yang telah dibentangkan oleh Allah dihadapan kita. Maka kita harus berhati-hati, jangan sampai lembaran-lembaran itu lalu kita nodai dengan amal perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan selera manusia yang berbudaya serta berkendak luhuir.
Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus merubah sikap didalam menyongsong datangnya tahun baru. Kita ingatkan mereka yang biasa menyongsong tahun baru dengan berpesta, berfoya-foya semalam suntuk. Semua itu adalah tindakan yang keliru. Sebaliknya di saat-saat permulaan memasuki tahun abru kita warnai dengan amal shaleh, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan demikian, maka Allah pasti melindungnya di dalam kehidupannya sehari-hari sehingga kehidupannya mengandung berkah.
Akhirnya marilah kita panjatkan do’a kepada Allah semoga amal perbuatan kita yang telah lalu berupa kebajikan diterima oleh-Nya sebagai amal shaleh yang dapat kita petik kelak di akherat, dan semua kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat selama itu diampuni-Nya. Begitu pula semoga langkah kita selanjutnya di dalam memasuki tahun baru mendapat petunjuk dan taufik-Nya. Amin ya Rabbal Alamin.
No comments:
Post a Comment