Kubu I Nerazzurri jelas sangat bernafsu untuk bisa memanfaatkan keuntungan sebagai pemenang pada pertemuan pertama. Apalagi mereka tengah menunjukkan tren positif di ajang Liga Champions musim ini dengan meraih lima kemenangan beruntung sejak babak penyisihan grup. Modal itu diharapkan allenatore Jose Mourinho cukup untuk menghilangkan inferior I Nerazzurri atas Azulgrana. Apalagi saat ini Inter semakin kokoh di puncak klasemen Serie A Italia, menyusul kekalahan Roma atas Sampdoria minggu ini. Kini, Serie A hanya menyisakan tiga laga. Inter yang saat ini menempati posisi puncak telah mengoleksi 73 poin.
Sedangkan Roma yang menempati posisi 2 klasemen mengoleksi 71 poin atau terpaut dua poin dari Inter.
Seperti pada pertemuan pertama, strategi Mourinho cukup berhasil. Timnya berhasil meredam kedahsyatan serangan Azulgrana. Selain mematikan pergerakan Lionel Messi, anak buah Mourinho juga berhasil melakukan penjagaan ekstra terhadap Xavi Hernandez.
Untuk menjaga Messi dan terutama Xavi, Mourinho tak hanya memberikan tugas kepada defender saja. Barisan gelandang pun diharapkan bisa mematikan pergerakan keduanya mulai dari lini tengah. Javier Zanetti, Esteban Cambiasso, dan Walter Samuel diplot sebagai penjaga utama Messi dan Xavi.
Tanpa keberadaan Xavi, para penyerang Azulgrana tak bisa leluasa dalam mengancam gawang lawan. Bisa dikatakan Xavi adalah hulu ledak Azulgrana. Andai bisa dimatikan, kedahsyatan gelombang serangan Azulgrana akan terhenti. Dalam setiap partai Xavi adalah pemain yang paling sering berlari. Dalam sembilan laga rata-rata dia berlari sejauh 11,42 kilometer di setiap partainya.
Hanya saja Azulgrana tentu tak akan sebodoh itu. Entrenador Josep Guardiola tentu sudah mengetahui lawan akan menjaga secara ketat ruang gerak Xavi dan juga Messi. Bukan Pep – panggilan akrab Guardiola, jika tak memiliki banyak strategi. Apabila Xavi dan Messi kesulitan dalam berkreasi, dia akan memberikan peran lebih kepada Pedro Rodriguez. Selain itu, pemain lainnya tetap akan bisa menjalankan perannya karena Azulgrana bermain sebagai tim, bukan individu.
Selain sudah menemukan strategi tepat untuk mengantisipasi marking yang dilakukan I Nerazzurri, sebagai tuan rumah, Azulgrana juga mengantongi nama-nama pemain yang akan diberi perhatian ekstra. Wesley Sneijder adalah pemain yang ruang geraknya akan dibatasi pemain-pemain Azulgrana. Setiap memegang bola, Sneijder akan langsung mendapat pressing ketat dari Seydou Keita cs.
Sama seperti Xavi, Sneijder adalah nyawa lini tengah I Nerazzurri. Jika otak utamanya dimatikan, maka permainan I Nerazzurri akan melemah.
Selain itu, sebagai mantan penggawa Real Madrid, meneer Belanda itu pastinya sedikit banyak tahu karakter permainan Azulgrana. Selama berkostum Los Merengues, Sneijder pernah dua kali mengalahkan Azulgrana di ajang Liga BBVA. Kendati saat itu arsiteknya bukan Pep, namun gaya permainan menyerang dengan pola 4-3-3 tetap sama seperti saat ini.
Untuk mengalahkan Inter, Barca harus mampu bermain di luar kebiasaan. Barca harus bermain dengan kekuatan 200 persen.
Dalam duel kali ini, siapa yang bisa mematikan otak permainan lawan, mereka akan memiliki kesempatan tertawa di akhir pertandingan.
Prediksi Line-Up
Barcelona (4-3-3): Victor Valdes; Daniel Alves, Pique, Puyol, Maxwell, Xavi, Keita, Busquets, Messi, Ibrahimovic, Pedro
Absen: Abidal, Iniesta (cedera)
Pelatih: Josep Guardiola
Inter Milan (4-2-3-1): Julio Cesar; Cordoba, Lucio, Samuel, Zanetti; Motta, Cambiasso; Maicon, Sneijder, Eto’o; Milito
Absen: Toldo, Santon (cedera)
Pelatih: Jose Mourinho
2 comments:
prediksi Anda bisa benar, krn Barca main di kandang dan semangat untuk membalas kekalahan. tapi bola bundar, segala kemungkinan bisa terjadi.
Barca menang, tapi tdk akan lolos ke final.ok?
Saya sangat setuju dengan statement yang diatas, Barca bisa menang tapi tidak meloloskan mereka ke final prediksi 2-1 untuk Barca
Post a Comment