Direktur utama sekaligus penggagas Mecca Cola, Taufiq Matslutsi menilai bahwa penolakan itu adalah hal yang menggelikan, karena Mecca Cola selama ini bisa masuk ke pasar Amerika dan Israel. Agak aneh, justru Mecca Cola tak bisa masuk ke pasar negara-negara Arab sendiri. ”Bacalah apa yang telah ditulis Yediot Aharonot tentang penjualan minuman kita di Israel, itu persoalan biasa bagi mereka”.
Faktor-faktor yang menyebabkan penolakan produknya masuk ke beberapa negeri Arab, kata Matslutsi, adalah, bahwa merek Mecca Cola identik dengan kelompok keagamaan tertentu alias Islam. Selain itu, ada pertimbangan keamanan.
”Mereka pernah juga mengatakan kepada saya, bahwa Mecca Cola dilarang karena pertimbangan keamanan, di mana letak bahayanya dari kandungan beberapa bahan yang dicampur cola itu?” ujarnya dikutip alaswaq.net
Bagi Matslutsi, orang tidak memerlukan kecerdasan yang tinggi untuk mampu menilai dan meyakini bahwa hal itu adalah tanda bahwa negara-negara Arab sedang berada dalam tekanan. Ini disebabkan strategi penting dari merek dagangnya. Tidak jelas, siapa yang dimaksud Matslutsi menekan negara-negara Arab itu.
Hanya saja, menurutnya, Mecca Cola merupakan simbol atas penolakan terhadap hal-hal yang membuat umat Islam marah, seperti intifadah, penyerangan terhadap Iraq dan gejolak yang disebabkan karena ”gambar-gambar Denmark” yang melecehkan Rasulullah saw.
Sebab, kata Matslutsi peristiwa-peristiwa yang menyudutkan umat Islam itu justru ikut mempengaruhi naiknya omset Mecca Cola hingga perusahaan ini memperoleh keuntungan hingga 24 milyar dolar pada tahun 2006 yang diperolah dari 17 produsennya di 64 negara. Jumlah itu, katanya sama dengan diperoleh pada tahun 2005.
Sebagaimana diketahui, Mecca Cola yang telah masuk sebagai merek penting ke 31 dari 40 merek dagang Arab (versi Forbis Arab) harus bersaing dengan Coca-Cola produk Israel yang termasuk merek dagang termahal di dunia yang nilainya mencapai 67 milyar dolar.
Mecca-Cola adalah minuman berkarbonasi cita rasa kola. Ia merupakan produk yang dikeluarkan Mecca Cola World Company, sebagai alternatif Coca-Cola dan Pepsi-Cola. Menggunakan nama Mecca karena mengambil kata Makkah al-Mukarramah atau kota suci Mekah.
Mecca-Cola pertama diluncurkan di Perancis pada November 2002, oleh usahawan asal Perancis, Tawfik Mathlouthi. Produknya ini terinspirasi minuman ringan dari Iran yang terkenal, Zam Zam Cola, yang laku keras di Arab Saudi dan Bahrain.
Matslultsi mengatakan, penjualan Mecca Cola disisihkan 10 persen untuk membantu anak-anak Palestina dan 10 persen masuk ke kantong negara yang menjadi tempat perusahaannya berproduksi. Sebagai langkah riil, Mecca Cola juga membentuk Yayasan Sosial Mecca Cola, yang telah berhasil membantu 3000 pelajar Palestina. Sebenarnya, hampir mirip dengan langkah Coca-Cola yang sebagian keuntungannya juga masuk ke kas Yahudi di Israel. Lantas apa yang salah? [Thoriq, dari alaswaq.net/hidayatullah.com]
3 comments:
woww.. rasanya gmana yah ?
when mecacola present to indonesia?
to Achmad: rasanya ya sama aja dgn Coca-Cola
Rois: Mecca Cola tdk akan ke Indonesia. krn Mecca Cola hanya ditujukan untuk negara Arab.
Post a Comment